Kotoran di pakaian memang selalu menjengkelkan, terlebih jika hal ini terjadi di kaos polos berwarna putih. Tak sedikit orang mungkin akan segera berpikir memakai pemutih pakaian, terlebih jika itu kaos polos putih, tapi ada hal yang perlu diperhatikan yaitu efek Samping Penggunaan Pemutih. Baju putih harus dirawat lebih teliti dibandingkan dengan baju berwarna. Mengapa demikian? Karena pakaian putih lebih mudah terkena noda dan sukar dihilangkan. Saat ini banyak ditawarkan berbagai produk pemutih dengan berbagai kemasan. Pemutih ada yang berbentuk padat dan cair. Bahan utama pemutih padat (bubuk putih) adalah kalsium hipoklorit dengan rumus kimia Ca(ClO)2 yang secara umum dikenal sebagai kaporit. Bahan ini lazim dipakai untuk mensucihamakan air PAM dan kolam renang. Bahan utama pemutih cair adalah natrium hipoklorit dengan rumus NaOCl.
Natrium hipoklorit dan kalsium hipoklorit mempunyai sifat multifungsi. Selain sebagai pemutih, kedua senyawa ini dapat berfungsi sebagai penghilang noda dan disinfektan (sanitizer). Fungsi ganda NaOCl sebagai penghilang noda maupun disinfektan dapat menjadi peluang tersendiri dalam penjualan. Kita dapat mengetahui kandungan bahan kimia yang terdapat di dalam pemutih dari kemasannya. Dengan menggunakan pemutih yang biasanya mengandung bahan kimia utama klorin dan natrium perborat, pakaian putih yang ternoda dapat menjadi lebih putih cemerlang. Meskipun demikian, kita harus berhati-hati dalam penggunaannya. Bahan kimia klorin dan natrium perklorat adalah bahan aktif yang cukup berbahaya. Penggunaan pemutih yang kurang berhati-hati akan menyebabkan lunturnya kain berwarna.
1. Pengaruh Yang Ditimbulkan Penggunaan Pemutih Yang Berlebihan
Pemutih (bleaching agent) adalah bahan-bahan kimia yang dapat digunakan untuk mengatasi kotoran yang membandel pada pakaian. Bahan aktif yang terkandung dalam pemutih pakaian, antara lain natrium hipoklorit atau natrium perklorat. Namun demikian, pemakaian pemutih yang terlalu sering dan berlebihan dapat menyebabkan pakaian cepat rusak. Ini disebabkan bahan aktif tersebut dapat merusak partikel-partikel dan serat kain. Pemakaian pemutih yang berlebih dan terlalu sering menyebabkan seratserat kain menjadi keras dan rapuh. Supaya pakaian tidak cepat rusak maka sebaiknya pemakaian pemutih hanya bila diperlukan saja. Pemutih sebaiknya hanya digunakan jika penggunaan detergen biasa tidak mampu mengangkat kotoran secara bersih. Perlu diketahui, pemutih pakaian dapat mengakibatkan memudarnya warna pada pakaian berwarna. Pemakaian pemutih yang berlebihan juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Zat aktif dalam pemutih dimungkinkan dapat membunuh bakteri dalam tanah. Cara mengatasi limbah pemakaian pemutih hampir sama dengan penanggulangan limbah sabun dan detergen.
2 . Efek Samping Penggunaan Pemutih Yang Berlebihan
Penggunaan pemutih yang berlebihan selain dapat menyebabkan kerusakan juga berdampak negatif pada lingkungan. Jika air bekas cucian yang mengandung pemutih dibuang ke tanah maupun ke sungai-sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Selain itu, dalam pemutih terkandung zat-zat aktif dan bahan-bahan yang bersifat korosif yang dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah dapat terganggu. Lebih luas lagi pembuangan limbah yang mengandung pemutih akan menimbulkan pencemaran lingkungan baru.
Banyak cara untuk menghilangkan kaos tanpa harus memakai bahan pemutih pakaian. Hal ini juga berguna untuk jenis sablon kaos agar selalu awet. Caranya dengan mencuci segera kaos polos saat munculnya kotoran . Hal ini umumnya meminimalisir kerusakan tenunan akibat noda dan menjauhkan kita memakai bahan pemutih untuk mencuci.
***
-berbagai sumber-